- 28 Desember 2020
- By Admin PPID
Desa Binaan Pemkab Pati, Terima Penghargaan Nasional dari Kemendes dan Unicef
sumber-prokompim Kamis, 24 Desember 2020
Desa Kedungsari Kecamatan Tayu sebagai salah satu binaan Pemkab dalam program Pemanfaatan Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPBM) Dalam Rangka Monitoring dan Penanganan Anak Tidak Sekolah(ATS / Anak Beresiko Putus Sekolah (ABPS), layak berbangga. Pasalnya Rabu (23/12), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama Unicef memberikan Kedungsari penghargaan sebagai Desa Peduli Pendidikan Dengan Memanfaatkan Data SIPBM.
Penghargaan ini diserahkan bersamaan dengan kegiatan Peluncuran Strategi Nasional Penanganan Anak Tidak Sekolah dan Diseminasi Nasional Hasil Monitoring ATS dan ABPS Akibat Pandemi Covid-19, yang digelar secara virtual oleh Kemendes PDTT.
“SIPBM ATS dilaksanakan di 33 provinsi, 347 Kabupaten, dan 1.104 desa. Dan Alhamdulillah, se-Indonesia akhirnya hanya ada empat desa yang berhasil mendapatkan penghargaan ini”, terang Bupati Pati Haryanto, saat diwawancara usai menerima laporan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Pati, terkait prestasi tersebut.
Menurut Haryanto, Kedungsari masuk kriteria, lantaran telah selesai melakukan pendataan SIPBM ATS, yang dialokasikan dari APBDes Perubahan th. 2020. Selain itu sebagai tindak lanjut dari hasil pendataan atas inisiatif desa, hasil pendataan itu ditindaklanjuti dengan penyusunan rencana kegiatan khususnya dalam penanganan ATS dan ABPS juga untuk anak2 berkebutuhan khusus dan penyandang divabilitas yang dimasukkan dalam RKPDes dan APBDes tahun 2021.
“Desa ini punya nilai plus karena APBDes Kedungsari sebagian telah digunakan untuk membiayai warganya untuk mengikuti Kejar Paket C. Lalu juga mengalokasikan anggaran untuk mengikuti kursus-kursus ketrampilan untuk masyarakat desa”, terang Bupati.
Semoga capaian ini juga dapat menginspirasi desa-desa lainnya di Kabupaten Pati. “Sehingga pembangunan desa tak melulu hanya fokus pada infrastruktur saja namun juga perlu memperhatikan peningkatan kualitas SDM desa yang merupakan investasi jangka panjang untuk kemajuan desa ke depan”, pungkasnya. (FN/FN/MK)