
- 23 April 2025
- By Admin PPID
Hadiri Penanaman Padi Serentak, Wabup Pati Dorong Peningkatan Produktivitas Pertanian
Pemerintah Kabupaten Pati terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Hari ini (23/4), Wakil Bupati Pati, Risma Ardhi Chandra, menghadiri secara langsung kegiatan Penanaman Padi Serentak di Desa Kutoharjo.
Turut hadir dalam kegiatan ini Kapolresta Pati, Dandim 0718/Pati, Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pati Niken, dan para tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati menegaskan bahwa dua persoalan utama di sektor pertanian yang selama ini menjadi momok yaitu kelangkaan pupuk dan harga gabah murah saat panen yang telah mendapat solusi konkret.
"Masalah pupuk kini sudah tidak ada lagi. Dan saat panen, gabah dibeli dengan harga lumayan, yakni Rp 6.500 per kilogram. Dua masalah utama ini sudah bisa dikatakan selesai. Maka Pak Bupati mengimbau agar petani bisa meningkatkan produksi,” ujar Chandra.
Ia juga menyampaikan harapan besar agar desa-desa lain mencontoh keberhasilan intensifikasi pertanian seperti di Desa Karangwage, Kecamatan Trangkil, yang berhasil memanen hingga 10 ton per hektare. Saat ini, Kabupaten Pati memiliki 57.394 hektare lahan sawah, dengan 35.634 hektare lahan irigasi dan 21.759 hektare lahan tadah hujan. Estimasi total lahan tanam dari 2020 hingga 2024 mencapai 160.119 hektare, dengan target produksi gabah tahun 2025 sebanyak 582.857 ton.
"Kami berharap Balai Penyuluh Lapangan (BPL) juga semakin aktif, agar petani bisa lebih optimal dalam mencapai target," tambahnya.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pati, Niken Tri Meiningrum, memaparkan optimisme yang tinggi terhadap peningkatan produktivitas petani.
"Kabupaten Pati saat ini berada di peringkat kelima sebagai pemasok beras baik di Jawa Tengah maupun nasional. Rata-rata produksi kita saat ini 5,6 ton per hektare, dan kami optimis bisa ditingkatkan hingga 10 ton, seperti yang sudah terjadi di beberapa daerah seperti Karangwage, Gajahmati, dan Margorejo," kata Niken.
Ia juga menekankan bahwa dengan pengelolaan yang tepat, bibit unggul, dan dukungan cuaca yang baik, Kabupaten Pati berpeluang besar untuk menanam hingga tiga kali dalam setahun, berkat ketersediaan air yang melimpah. (fn1/FN)
Powered by Froala Editor