• BERANDA
  • BERITA
  • PERMOHONAN INFORMASI
    • PERMOHONAN INFORMASI PUBLIK
    • PERMOHONAN KEBERATAN INFORMASI
    • TRACKING PERMOHONAN
  • DIP
    • DATA INFORMASI PUBLIK BERKALA
    • DATA INFORMASI PUBLIK SETIAP SAAT
    • DATA INFORMASI PUBLIK SERTA-MERTA
    • DATA INFORMASI PUBLIK DIKECUALIKAN
  • SAQ
    • Sarpras
    • Jenis Info
    • Kualitas Info
    • Digitalisasi
    • Komitmen Org
    • PBJ
  • PPID PELAKSANA
  • 25 Juli 2025
  • By Admin PPID

Menteri Desa dan Dirjen KKP Tinjau Budidaya Nila Salin di Pati, Siapkan Strategi Ekspor

PATI – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto bersama Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Dr. Tb. Haeru Rahayu, A.Pi., M.Sc. melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pati, Kamis (24/7/2025), untuk meninjau langsung potensi budidaya ikan nila salin yang menjadi andalan ekonomi baru di sektor perikanan.
Kunjungan ini dilakukan atas undangan Bupati Pati Sudewo, sebagai upaya sinergis antara pemerintah pusat dan daerah dalam penguatan sektor perikanan desa, termasuk mengatasi berbagai persoalan teknis serta membuka peluang ekspor hasil budidaya ikan air payau tersebut.
Dalam keterangannya, Menteri Yandri Susanto menyatakan bahwa Kemendes PDT ingin memastikan desa-desa yang memiliki potensi budidaya, seperti di Pati, dapat berkembang menjadi pusat ekonomi baru berbasis perikanan.
“Kami bersama Dirjen KKP melihat langsung persoalan yang dihadapi pembudidaya, mulai dari pakan, pemasaran, hingga teknis produksi. Semua sudah kami urai untuk dicarikan solusi konkret,” ujar Yandri.
Ia juga menambahkan bahwa Kemendes akan menjajaki skema ekspor ikan nila salin dari Pati ke negara-negara tujuan agar produksi yang melimpah tetap memiliki nilai jual tinggi.
“Ini juga mendukung program makan siang bergizi nasional yang butuh pasokan ikan. Sejalan dengan arahan Presiden Prabowo, kami ingin nelayan dan petani desa semakin sejahtera,” tambahnya.
Sementara itu, Dirjen Perikanan Budidaya KKP, Dr. Tb. Haeru Rahayu, A.Pi., M.Sc., menyoroti tiga persoalan utama dalam budidaya nila salin, yaitu pakan, teknis budidaya, dan pemasaran.
“Untuk teknis, kami akan adakan pelatihan pada 30 Juli, termasuk pelatihan maskulinisasi ikan agar hasil budidaya lebih maksimal. Kami akan kirim tim dari balai budidaya langsung ke Pati,” jelasnya.
Haeru juga menekankan perlunya solusi atas mahalnya pakan komersial. Ia memastikan KKP siap membantu penyediaan pakan dari balai pemerintah dengan skema PNBP yang lebih terjangkau.
“Insya Allah, lima tahun ke depan, ikan nila salin dari Kabupaten Pati bisa diekspor ke Jeddah, Arab Saudi,” kata Haeru optimistis.
Bupati Pati Sudewo menyampaikan bahwa daerahnya memiliki luas lahan budidaya nila salin mencapai 1.855 hektare, terbesar di Jawa Tengah, dan masih bisa dikembangkan hingga lebih dari 5.000 hektare.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Menteri Yandri Susanto dan Pak Dirjen KKP. Kehadiran mereka memberi harapan besar bagi para pembudidaya di Pati agar semua persoalan bisa terselesaikan,” ujar Sudewo.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat, Kabupaten Pati optimis menjadi sentra budidaya nila salin berorientasi ekspor dan mampu menjadi penopang ekonomi desa serta ketahanan pangan nasional.

Powered by Froala Editor

Memperoleh informasi adalah hak asasi manusia, dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28 f, disebutkan bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, dan menyimpan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

Link Terkait

  • Covid19
  • Open Data

Waktu Pelayanan

Senin - Kamis
08.00 - 14.30 WIB
Jum'at
08.00 - 12.00 WIB
Telp.
(0295) 381127
Fax.
(0295) 386014

Lokasi

Dinas Komunikasi dan Informatika

JL. RA. Kartini No. 1A Pati,
Jawa Tengah, Kode Pos : 59111